Senin, 23 November 2009

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

1.
Bentuk-bentuk badan usaha dapat dibedakan menjadi berikut ini.
a. Perusahaan perseorangan. Perusahaan yang dimiliki satu individu. Akan tetapi, dalam praktiknya badan usaha ini kerap kali merupakan perusahaan keluarga, yaitu perusahaan yang menggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk menjalankannya.
b. Perusahaan Perkongsian. Perusahaan yang merupakan penggabungan dari beberapa orang. Ukurannya kecil dan relatif dapat dijalankan oleh para pemiliknya. Salah satu dorongan penting untuk mengembangkan perkongsian adalah untuk menggabungkan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing pendirinya dan atau untuk melakukan usaha di bidang yang diminati bersama.
c. Perusahaan Perseroan Terbatas. Perusahaan yang digolongkan kepada Perseroan Terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang didirikan sebagai suatu institusi badan hukum yang pendiriannya dilakukan melalui akte notaris, di mana suatu dokumen dikemukakan yang pada dasarnya mencantumkan tujuan pendirian, saham yang dikeluarkan, dan nama-nama pimpinan yang akan menjalankan usaha. Pemegang saham pada Perseroan Terbatas dianggap sebagai pemilik perusahaan, tetapi tidak ikut campur dalam menjalankan kegiatan usaha.
d. Badan Usaha Milik Negara. Beberapa bentuk Badan Usaha Milik Negara, antara lain (1) Perusahaan Jawatan atau Perjan; (2) Perusahaan Umum atau Perum; serta (3) Perusahaan Perseroan Terbatas Milik Negara.
e. Koperasi. Koperasi merupakan badan usaha yang tujuan utamanya bukan sekadar untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
f. Badan Usaha yang bukan mencari keuntungan (Non Profit Organization/Non Government Organization/Nirlaba). Terdapat juga badan-badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan. Umumnya usaha seperti ini bergerak di bidang pendidikan dan rumah sakit.
2.

Aspek lain dari organisasi perusahaan sebagai bentuk kerja sama bisnis, antara lain berikut ini.
a. Perusahaan multinasional atau Multi National Corporation (MNC) adalah perusahaan besar yang mengembangkan anak perusahaannya di berbagai negara lain.
b. Joint Venture merupakan dua atau beberapa perusahaan, yang sepakat untuk mendirikan suatu perusahaan baru dengan kepemilikan bersama sebagai perusahaan patungan.
c. Akuisisi/pengambilalihan. Pengambilalihan adalah suatu tindakan perusahaan yang membeli perusahaan lain dengan cara membeli saham perusahaan itu. Dengan memiliki sebagian besar saham dalam perusahaan lain tersebut maka kita dapat menguasai perusahan tersebut.
d. Employee Stock Ownership Plan. Kesepakatan di mana perusaaan menyediakan bagian dari sahamnya untuk didistribusikan kepada karyawannya.
e. Privatisasi merupakan langkah sebaliknya dari nasionalisasi. Di mana pemerintah menjual perusahaan-perusahaan milik negara kepada pihak swasta. Kebalikan dari privatisasi, nasionalisasi, yaitu tindakan pemerintah suatu Negara untuk mengambil alih beberapa perusahaan milik swasta.
f. Investasi Langsung merupakan tindakan membeli atau mendirikan aset yang berwujud (tangible assets) di negara lain.
g. Franchising, yaitu tindakan memberikan hak kepada seseorang atau suatu perusahaan untuk beroperasi dan melakukan kegiatan seperti yang dilakukan oleh perusahaan yang mengeluarkan franchise ini.
h. Licensing, yaitu penggunaan suatu brand/merek produk yang telah terkenal dengan cara membeli hak penggunaan merek dari organisasi atau individu yang memilikinya.


Mengelola Bisnis melalui Manajemen yang Efektif

1.

Langkah awal dari suatu proses manajemen adalah penetapan tujuan yang ingin dicapai dan rencana strategis untuk mencapai tujuan tersebut.
2.

Penetapan tujuan bisnis dan strategi untuk mencapai tujuan akan sangat menentukan keberhasilan bisnis. Penetapan tujuan bisnis memiliki manfaat utama memberi arah dan pedoman bagi semua karyawan mengenai apa yang harus mereka lakukan. Penentuan tujuan akan membantu perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya yang dimiliki, membantu perusahaan untuk menentukan budaya dan etos kerja di perusahaan, dan membantu manajer/ pengelola bisnis untuk memberikan performa yang lebih baik dan mendapatkan penghargaan yang sesuai dengan hasil yang dicapai.
3.

Umumnya tujuan dibagi menjadi tujuan jangka panjang, menengah, dan tujuan jangka pendek.
4.

Untuk mengatasi ketidakpastian, perusahaan biasanya menggunakan contingency planning dan crisis management.
5.

Langkah penyusunan strategi perusahaan meliputi penetapan tujuan stratejik, melakukan analisis terhadap kondisi lingkungan eksternal dan kekuatan internal perusahaan, melakukan analisis terhadap kondisi internal perusahaan, dan memadukan kondisi lingkungan dengan organisasi untuk memperoleh strategi terbaik. Proses memadukan dan mendapatkan strategi ini merupakan langkah terpenting.
6.

Proses manajemen meliputi tahapan planning, organizing, directing, dan controlling.
7.

Ada tiga level dasar manajer, yaitu top manager, middle manager, serta first line manager.
8.

Bidang manajemen yang harus ditangani manajer meliputi antara lain manajer sumber daya manusia, manajer operasi, manajer pemasaran, manajer informasi dan teknologi/IT, manajer keuangan, dan bidang manajemen lain.


Kewirausahaan

1.

Kewirausahaan, yaitu perilaku yang mencakup perilaku berinisiatif (initiative taking), perilaku mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi untuk mengubah sumber daya atau situasi praktis, serta perilaku menerima risiko atau kegagalan. Istilah tersebut diperkenalkan pertama kali oleh Richard Antillon pada tahun 1755. Istilah ini semakin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B. Say untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi.
2.

Joseph C. Shumpeter mengatakan bahwa wirausaha adalah pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya adalah untuk melakukan inovasi atau menciptakan kombinasi-kombinasi baru. Wirausaha melakukan suatu proses yang disebut dengan creative destruction terhadap keseimbangan pasar. Inovasi yang diciptakan oleh wirausaha akan menghancurkan keseimbangan yang terdapat pada pasar untuk kemudian mencapai keseimbangan baru dengan keuntungan-keuntungan atas inovasi tersebut.
3.

Seorang wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkannya untuk peningkatan kesejahteraan diri, masyarakat, dan lingkungannya.
4.

Terdapat tiga aspek dasar yang ditekankan ketika Anda ingin menjadi seorang entrepreneur: melibatkan proses kreasi, pengorbanan waktu dan usaha, serta reward (hasil).
5.

Terdapat sembilan karakteristik tingkah laku seorang wirausaha, antara lain sifat instrumental, prestatif, keluwesan bergaul, kerja keras, keyakinan diri, pengambilan risiko, swakendali, inovatif, serta kemandirian.
6.

McClelland mengatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang memiliki dorongan berprestasi yang kuat. Hal ini terlihat dari tingkah laku wirausaha, di antaranya kebutuhan berprestasi, rasa tanggung jawab yang tinggi, pemilihan risiko yang moderat, adanya persepsi terhadap keyakinan sukses, menghadapkan umpan balik sebagai dorongan, energik, berorientasi masa depan, memiliki keahlian organisasi, serta orientasi uang sebagai simbol keberhasilan.
7.

Steade, et.al. mengatakan bahwa terdapat 5 tingkah laku berkualitas dari wirausaha, purposeful, persuasive, persisten, persumptuous, dan perceptive.
8.

Terdapat faktor-faktor khusus dalam pembentukan sifat seorang wirausaha. Faktor tersebut adalah nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga kepada seorang anak.
9.

Intrepreneur merupakan wirausaha yang ada di dalam lingkungan perusahaan.
10.

Integritas merupakan persoalan krusial bagi keberhasilan pribadi dan bisnis. Banyak orang cenderung melihat faktor-faktor di luar diri mereka sebagai penyebab penyimpangan karakter. Padahal pengembangan integritas sebenarnya menjadi tugas dalam diri setiap orang.
11.

Tiga hal penting mengenai integritas yang berbeda dari pandangan umum, antara lain integritas tidak ditentukan oleh lingkungan, tidak berdasarkan kedudukan, dan tidak disamakan dengan reputasi.
12.

Pada umumnya wirausaha memiliki lima karakteristik, yaitu mereka sangat bersemangat dalam melihat atau mencari peluang-peluang baru dengan tetap selalu waspada, mengejar peluang dengan disiplin yang ketat, hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang lain yang melelahkan diri dan organisasi mereka, fokus pada pelaksanaan khususnya yang bersifat adaptif, serta mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.
13.

Terdapat beberapa faktor yang memotivasi seseorang menjadi wirausaha, antara lain foreign refugee, corporate refugee, paternal refugee, feminist refugee, housewife refugee, society refugee, serta educational refugee.
14.

Usaha kecil adalah suatu bentuk usaha yang tidak bergantung pada pemilik dan manajemennya, serta tidak mendominasi pasar di mana ia berada (Lupiyoadi, 2004).
15.

Tiga aspek yang penting dalam menjelaskan kontribusi bisnis skala kecil ini bagi suatu negara, antara lain penciptaan lapangan kerja, inovasi, serta pengaruh bagi bisnis besar.
16.

Bentuk-bentuk usaha kecil yang populer, antara lain jasa, retailing, grosir/distribusi, agribisnis, serta produksi atau manufaktur.
17.

Beberapa alasan keberhasilan seorang wirausaha, antara lain kerja keras, kekuatan tekad, dedikasi, berhasil memenuhi permintaan pasar, juga mempunyai kemampuan manajemen.
18.

Beberapa alasan gagalnya usaha kecil, antara lain kurangnya pengalaman dan kemampuan dalam mengelola bisnis, lemahnya sistem kontrol, serta kurang modal.
19.

Usaha yang sedang berkembang pesat dengan pertumbuhan jumlah personel dan operasi pasarnya, perlu memformalkan perencanaannya karena beberapa hal, antara lain derajat ketidakpastian, tingkat persaingan, serta jumlah dan jenis pengalaman wirausaha (kurangnya pengalaman baik dalam teknologi maupun bisnis).
20.

Terdapat 5 langkah yang harus diikuti dalam perencanaan strategis, antara lain menguji/menganalisis lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman), memformulasikan strategi perusahaan jangka panjang dan pendek (misi, tujuan, strategi, dan kebijakan), menerapkan rencana strategi (program, anggaran, prosedur), mengevaluasi kinerja strategi, melakukan follow up (menindaklanjuti) umpan balik atau feedback yang berkesinambungan.
21.

Terdapat 5 faktor pendorong kegiatan manajemen strategis suatu perusahaan yang sedang berkembang, antara lain permintaan akan waktu manajemen strategis, kecepatan pengambilan keputusan, problem politis internal, ketidakpastian lingkungan, serta visi wirausaha.
22.

Terdapat beberapa alasan yang menjadi penyebab perencanaan kurang baik, antara lain keterbatasan waktu, kurangnya pengetahuan, kurangnya keahlian atau keterampilan, kurangnya kepercayaan dan keterbukaan, adanya persepsi bahwa perencanaan itu berbiaya tinggi sehingga cenderung menghindari perencanaan.
23.

Michael E. Porter telah mencatat lima kesalahan fatal para wirausaha pada tahap pengimplementasiannya, antara lain salah memahami daya tarik suatu industri, tidak ada keunggulan kompetitif yang nyata, mengejar posisi kompetitif yang tidak terjangkau, mengompromikan strategi pertumbuhan, kegagalan dalam mengkomunikasikan strategi perusahaan secara terbuka kepada karyawannya.(MASSOFA.WORDPRESS.COM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar